Pengertian Sketsa
Sketsa merupakan lukisan awal yang kasar dan ringan yang digunakan
sebagai percobaan sebelum menghasilkan karya lukis yang utuh atau untuk
mengemukakan gagasan tentang sesuatu. Gambar sketsa dapat digolongkan
dalam seni rupa murni, namun tujuannya dapat juga menjadi seni terapan.
Ketika seorang arsitek membuat sebuah sketsa untuk desain arsitekturnya
maka nilai guna pada sketsa tersebut menunjukkan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Kegiatan menggambar sketsa umumnya dilakukan
untuk mendahului kegiatan melukis. Gambar sketsa yang dihasilkan
kemudian disempurnakan dengan metode tertentu sehingga dihasilkan karya
yang disebut lukisan.
Menurut Linda Murray dan Peter, Sketsa adalah rancangan kasar dari suatu komposisi atau sebagian komposisi dibuat demi
kepuasan pribadi. Pada tahap ini ada beberapa hal yang menjadi acuan yaitu skala,
perbandingan, komposisi, penyinaran dan lain sebagainya. Sementara menurut H.W Flower, Sketsa adalah begitu saja tanpa
persiapan. Merupakan gambaran atau lukisan pendahuluan yang kasar,
ringan dan semata-mata garis besar. Kegiatan menggambar sketsa pada dasarnya
memerlukan alat dan bahan yang sangat sederhana untuk dapat membuat
tanda goresan.
Beberapa garis yang digoreskan pada bidang datar dapat memberikan suatu kesan simbol tentang bentuk yang ada di sekitar kita atau gagasan tentang sesuatu yang terlihat dan terlintas dalam benak seseorang. Dengan demikian pikiran dan perasaan dapat diungkapkan dalam bentuk visual melalui kegiatan menggambar, sehingga menggambar termasuk kegiatan mendasar dalam berkarya seni rupa. Kegiatan menggambar sketsa dapat dianalogikan dengan kegiatan menulis. Ketika kita hendak menulis, sebelum dapat menulis kalimat yang baik kita cenderung menulis dan merangkai beberapa kata terlebih dahulu hingga diperoleh kalimat yang sesuai, demikian pula dengan kegiatan menggambar sketsa. Sebelum dapat membuat karya seni rupa yang utuh, umumnya para seniman membuat sketsa terlebih dahulu.
Beberapa garis yang digoreskan pada bidang datar dapat memberikan suatu kesan simbol tentang bentuk yang ada di sekitar kita atau gagasan tentang sesuatu yang terlihat dan terlintas dalam benak seseorang. Dengan demikian pikiran dan perasaan dapat diungkapkan dalam bentuk visual melalui kegiatan menggambar, sehingga menggambar termasuk kegiatan mendasar dalam berkarya seni rupa. Kegiatan menggambar sketsa dapat dianalogikan dengan kegiatan menulis. Ketika kita hendak menulis, sebelum dapat menulis kalimat yang baik kita cenderung menulis dan merangkai beberapa kata terlebih dahulu hingga diperoleh kalimat yang sesuai, demikian pula dengan kegiatan menggambar sketsa. Sebelum dapat membuat karya seni rupa yang utuh, umumnya para seniman membuat sketsa terlebih dahulu.
Menurut Fajar Sidik (1981) garis atau peng
garisan merupakan unsur yang paling
menonjol hakiki dalam seni lukis, akan tetapi pada dasarnya terdapat perbedaan
antara sketsa dengan lukisan. Ada ungkapan yang menarik yang
disampaikan oleh Kusnadi, seorang seniman dan kritikus seni rupa. Sketsa
ibarat gesekan biola tunggal, sedangkan lukisan merupakan sebuah orkes
yang lengkap. Ungkapan ini menyatakan dua hal, pertama, sketsa sebagai
ungkapan estetis dihadirkan secara sangat sederhana karena menggunakan
garis secara hemat dan selektif. Umumnya sketsa dikerjakan dengan cepat
dan secara spontan. Jika sketsa dibangun oleh unsur-unsur garis sebagai
medium utamanya, lukisan merupakan
ungkapan lengkap, dalam arti penyajiannya dibangun dengan menggunakan
unsur-unsur lain, seperti tekstur, kedalaman/ruang, gelap-terang, dan
warna di samping unsur garis. Bahkan dalam lukisan, unsur warna menjadi
penting sebagai unsur tambahannya (Schinneller,1966). Sebagaimana
halnya dengan karya lukisan, sketsa juga memiliki keragaman tema, gaya dan
teknik pengungkapannya. Perbedaan yang mencolok hanyalah pada medium
pengucapannya.
Jenis-jenis Sketsa
- Gambar garis besar yaitu sketsa yang membuat garis-garis bentuk sederhana tanpa rincian dan tidak selesai
- Sketsa cepat yaitu sketsa yang menggunakan beberapa garis saja untuk menampilkan citra suatu sketsa yang sudah selesai.
- Studi citra yaitu sketsa yang berupa coretan dengan cepat dan kurang terperinci hanya menunjukan bentuk global.
Komposisi Unsur Sketsa
Komposisi memiliki peranan penting dalam terciptanya sebuah sketsa yang
bagus. Komposisi atau susunan unsur-unsur dalam seni rupa harus berada
pada perbandingan yang tepat agar dihasilkan karya yang pas. Adapun
unsur-unsur dalam sketsa antara lain :
- GarisGaris adalah unsur yang memiliki peran utama di dalam membentuk komposisi. Jenis garis yang dapat membentuk komposisi : komposisi garis lurus; komposisi garis lengkung.
- WarnaMeskipun umumnya sketsa terdiri dari satu jenis warna, akan tetapi pengaturan komposisi warna pada objek sktesa sangat diperlukan agar memberikan kesan harmonis. Komposisi warna pada sketsa umumnya diatur berdasarkan gelap terang pencahayaan.
- Bidang dan bentukBidang dan bentuk adalah unsur yang dibentuk melalui garis-garis yang disusun atau digores sedemikian rupa. Keharmonisan dari komposisi bentuk ditentukan dari berbagai faktor unsur-unsurnya yaitu simetris, asimetris, sentral, dan diagonal.
- Efek pencahayaan Unsur gelap terang merupakan pelengkap dalam pengkomposisian warna. Meskipun sketsa cenderung berupa gambar kasar yang tidak selesai, akan tetapi goresan-goresan yang dihasilkan kerap kali menghasilkan efek gelap terang sehingga sebuah objek dapat diamati dengan cukup jelas.
Aturan Dalam Membuat Sketsa
- Membuat kerangka gambar yang terdiri dari garis-garis vertical, horizontal, maupun lengkung secara tipis.
- Menggambar garis sekundernya, misalnya melukis kerangka kubus atau kotak dalam keadaan tipis
- Menebalkan garis sketsa yang sudah benar. Ketebalan sesuai dengan karakter jenis garis yang diinginkan.
Fungsi atau manfaat Sketsa
Senada dengan defenisinya, sktesa memiliki beberapa fungsi yaitu :- Untuk lebih memfokuskan gambaran atau gagasan tema
- Meminimalisir kesalahan
- Mempertajam pengamatan
- Meningkatkan kemampuan koordinasi hasil pengamatan dan keterampilan tangan.
Contoh Gambar